Rabu, 30 November 2011

Pantun Humor Lucu Gokil Ngakak 2012

Pantun Humor Lucu Gokil Ngakak 2012 - Pantun Lucu Paling Konyol, Pantun Lucu banget 2011 - Pantun Terbaru - Pantun Gokil Tergokil-Gokil 2011   - Pantun Terbaru 2012

Nah sobat, kalau sebelumnya saya posting beberapa judul pantun yang salah satunya seperti Pantun Jenaka Paling Lucu 2011 Pantun Nasehat Belajar, Pantun Nasehat Pendidikan , Pantun Melayu Terbaik 2011, kali ini saya akan sajikan lagi beberapa pantun yang lucu, gokil, dan tak kalah bikin ngakaknya deh... sekaligus persiapan buat menyambut tahun yang baru 2012, hehe... simak aj lagsung niih....

Jambu air, bengkoang ma nanas
bikin rujak yuu... hehe...

Ke ci macan lewat bengkulu
cacian deeeh loo...hoho..

Lagi males bikin ketupat
Mending maen bola sodok
Nenek yang pandai melompat
Itu pasti neneknya kodok

Siang hari makan duren
Bilang ja kalo gue keren
Buah apel di air payau
Nggak level lah yauuuuuu…..

Naek becak, pake aki
Elu ngaca, banyak daki

ikan hiu makan badak, i love u mendadak…
ikan paus makan pecel, i miss u girl…

Ada padi, Ada jagung
Ada singkong, Ada pepaya
Panen ni yeeeeeeeeeeeee!

Pak haji makan permen
Habis itu mukulin boboho
Tetep aja gan walaupun kerennn
Lo tetep Mahoo

makan kue, minum sekoteng
gue emang ganteng

jualan es depan sekolah
sms, laah..........!!!

Buah jeruk buah kedondong......
Mbah ikutan nongkrong dooog.... Nyengir juga

Buah kedondong Buah atep
Dulu bencong sekarang tetepp ..............

Buah semangka buah duren
Nggak nyangka gue keren

Buah apel di air payau
Nggak level layauuuuuuu.....

Pohon kelapa, Pohon durian,
Pohon Cemara, Pohon Palem
Pohonnya tinggi-tinggi Bo!

Daun sirih daun kelor,
apa isi di balik kolor,
satu pistol dua pelor,
buah kecapi rasanya kecut,
apa isi di dalam cancut,
dua bibir yang berambut lagi cemberut!

Buah Nanas, Buah bengkoang
Buah jambu, Buah kedondong
Ngerujak dooooooooonggggggg…

Masak air biar mateng
Dipake naek buat ke genteng
Eh atas jangan sok ganteng
masih tetep ane yang paling ganteng

Naek becak, pake aki
Elu ngaca, banyak daki

Beli Aki, diwarung Bu Saritem
Ehh Gapapa ada daki
Dari pada eluu itemmm

Ada kera nelen permen
biar item tapi keren

Sendal jepit beli di Pak tua
Ketiban nasi dimarahin ayahh
Eh Lo diatas gww
maho yahhh

Ibu-ibu keujanan
Langsung mandi pake sampoo
Eh ngacaaa donk gan
masa maho teriak maho

Ada boboho ketemu betmen
biar maho yg penting keren

Pak haji makan permen
Habis itu mukulin boboho
Tetep aja gan walaupun kerennn
Lo tetep Mahoo

Jalan jalan mampir ke pariss
Ketemu cewek e ternyata setan
Wahhh Looo.... Mirissss
Jangan bilang maho gw padhal lo juga maho kan gan
kueh cucur enak rasanya
kueh serabi putih warnanya
hatiku hancur karena cinta
siapakah yg akan jadi pengobatnya

Kain batik dipakai selendang
Di bawah pusar, daging berlubang.
Jangan pegang punya si Abang
kalo kena si urat panjang
Air setitik akan menjadi orang.

Makan Jengkol Perut Melilit
Doyan Miscall pulsa dikit..!!

Seringgit sidua kupang,
Sendal jepit buatan Jepang.
Apa itu dibalik kutang,
lembek-lembek tidak bertulang.
Dipegang malah menantang,
bikin batang menjadi tegang

Jauh di mata,dekat dihati
Jauh di hati,dekat dimata
Jauh-dekat tujuh ratus perak

Buah jeruk buah kedondong……
Mbah ikutan nongkrong dooog…. Nyengir juga

makan tahu sama sambal …
sayurnya sayur asam ….
apalagi ya…
hmm….entahlah

Burung irian hinggap di batu,
Burung gagak makan semut
.....Cukup sekian dulu,
karena gue udah gak emmuut...hoho..

Itulah Pantun Humor Lucu Gokil Ngakak 2012 - Pantun Lucu Paling Konyol, Pantun Lucu banget 2011 - Pantun Terbaru - Pantun Gokil Tergokil-Gokil 2011   - Pantun Terbaru 2012.

Salam ngakak...haha...

Label:

Sabtu, 26 November 2011

Internet Gratis Three 3

Internet Gratis Three 3 - Tips Internet Gratis Three 3 - Cara Internet Gratis Three 3 - Trik, Tips Atau Cara Internet Gratis Three 3 Terbaru

Pada postingan sebelumnya Saya sajikan beberapa Trik Internetan Gratis, yang di antaranya seperti >>Trik Internet Gratis Indosat, Trik Internet Gratis Telkomsel dan juga Trik Internet Gratis XL dan pastinya yang terbaru banget, hehe... Nah kali ini saya akan mencoba membahas atau berbagi Trik atau pun cara Internetan Gratis untuk pelanggan kartu GSM 3 karena ada gratis Internet untuk anda juga pelanggan GSM 3... Penasaran? Simak saja langsung di bawah ini...

>>Trik Internet Gratis Opera Mini Handler Three ( 3 )
Setting Opera Mini Handler

Http server: http://0.facebook.com.beta.opera-mini.net:80
Socket server: standar
Remove port: centang
Proxy type: http (untuk Opera Mini Handler 5/6)
Proxy server: 0.facebook.com.beta.opera-mini.net:80 (untuk Opera Mini Handler 5/6)
Untuk Opera Mini Handler 4.2 Proxy type dan proxy server bisa di abaikan. Langsung aja isi Host nya dengan ==> 0.facebook.com.beta.opera-mini.net:80

2. Setting HP
Semuanya standar setingan 3gprs, cukup ganti proxy nya dengan 217.212.230.34port 80.

Sumber Trik: http://belajarall.blogspot.com

Itulah Internet Gratis Three 3 - Tips Internet Gratis Three 3 - Cara Internet Gratis Three 3 - Trik, Tips Atau Cara Internet Gratis Three 3 Terbaru.
Semoga bermanfaat.

Label:

Trik Internet Gratis Indosat

Trik Internet Gratis Indosat - Tips Internet Gratis Indosat - Cara Internet Gratis Indosat - Trik, Tips Atau Cara Internet Gratis Indosat Terbaru

Setelah pada postingan tadi kita simak bersama Trik Internet Gratis XL,dan Trik Internet Gratis Telkomsel, kali ini saya akan mencoba berbagi dengan trik lainnya lagi dengan Trik Internetan Gratis pake Indosat. Nah, untuk lebih lengkapnya simak saja langsung deh yah...

>>Trik Internet Gratis Indosat untuk Opera Mini
Buat jalur akses terlebih dahulu dengan ketentuan sebagai berikut:

APN : indosatgprs
Proxy : 195.189.142.132
Port : 80

Kemudian download dan install Opera Mini di bawahini [only Symbian]

Opera Mini 6.5 Black Firefox s60v3 By D@cunk Indosat.sis

Opera Mini 6.5 Coexist s60v2 Indosat.sis

>>Trik Internet Gratis Indosat untuk Browser HP
Buat jalur akses terlebih dahulu dengan ketentuan sebagai berikut:

APN : indosatgprs
Proxy : 216.155.153.105
Port : 80

Untuk pengguna java silahkan download file prov dengan ketentuan di atas

indosatbh.prov

Kemudian ketik alamat "http://0.facebook.com/" pada address bar browser hape Anda
Maka secara otomatis Anda akan dialihkan ke halaman Turbo Hide, masukan URL tujuan pada kotak yang telah disediakan, kemudian klik Go...
Semua trik diatas hanya bermodalkan pulsa Rp. 0.
Catatan: Simcard harus masih dalam keadaan masa aktif (masa tenggang tidak bisa).
Sumber Trik: http://belajarall.blogspot.com

Itulah Trik Internet Gratis Indosat - Tips Internet Gratis Indosat - Cara Internet Gratis Indosat - Trik, Tips Atau Cara Internet Gratis Indosat Terbaru.
Semoga bermanfaat.

Label:

Trik Internet Gratis Telkomsel

Trik Internet Gratis Telkomsel - Tips Internet Gratis Telkomsel - Cara Internet Gratis Telkomsel - Trik, Tips Atau Cara Internet Gratis Telkomsel Terbaru

Setelah pada postingan tadi kita simak bersama Trik Internet Gratis XL, kali ini saya akan mencoba berbagi dengan trik lainnya dengan Trik Internetan Gratis pake Telkomsel. Nah, untuk anda yang mungkin/kebetulan menggunakan operator Telkomsel dan tengah mencari cara bagaimana cara atau langkah Internetan gratis pake Telkomsel, silahkan anda simak dalam beberapa langkah di bawah ini;

==>Setting konfigurasi:
APN: telkomsel
Proxy: 82.145.208.100
Port: 80

==>Sett opmin handler:
Remove Port: di centang
Proxy Type: http
Proxy Server: m.skype.com

Untuk Aplikasi Handler triknya sama kya yg diatas,,
tapi ada perubhan pada socket atau http servernya..
Pastikan juga pulsa harus Minim, tetapi tidak boleh Rp.0,-
karena terkadang kalo pake aplikasi lain,,
kepotong Rp.1,-/kb
tp gak papalah. .
Cuma seperak.. Kalo pngn yg gratis ya pake setting yg opmin ajah...

Nah itulah Trik Internet Gratis Telkomsel - Tips Internet Gratis Telkomsel - Cara Internet Gratis Telkomsel - Trik, Tips Atau Cara Internet Gratis Telkomsel Terbaru.
Semoga bermanfaat.

Sumber Trik: Belajar All.

Label:

Trik Internet Gratis XL

Trik Internet Gratis XL - Tips Internet Gratis XL - Cara Internet Gratis XL - Trik, Tips Atau Cara Internet Gratis XL Terbaru

Nah sobat, disini saya akan sedikit berbagi tentang beberapa langkah dalam Trik Internet Gratis XL, tidak bisa di pungkiri mayoritas orang menginginkan hal-hal yang cuma-cuma atau gratis bukan., hehe... Dalam Trik Internet Gratis XL ada beberapa langkah atau step yang harus di lakukan, apa saja dan seperti apa saja langkah-langkahnya? simak aja langsung di bawah ini, oke...

Cara I :
step 1 setting konfigurasi pada hp: *apn: xlgprs *proxy: 195.189.142.132 *post: 80
step 2 setting pada opera mini handler: *remove port: ya *proxy type: HTTP *proxy
server: xlgo.co.id

Cara II :

Pilih Browsernya >>

Opmin
==>Setting konfigurasi:
APN: www.xlgprs.net
Proxy: 82.145.209.141
Port: 80
==>setting Opmin Handler:
remove port: di centang
proxy type: HTTP
proxy server: lite.gokik.co.id

Bolt
==>Setting konfigurasi:
APN: www.xlgprs.net
Proxy: 174.132.66.18
Port : 80
==>setting Bolt Handler:
remove port: di centang
proxy type: HTTP
proxy server: lite.gokik.co.id

UCweb
==>Setting konfigurasi:
APN: www.xlgprs.net
Proxy : 66.154.107.219
Port : 80
==>Setting UCweb Handler:
remove port: di centang
proxy type: HTTP
proxy server: lite.gokik.co.id

Snaptu
==>Setting konfigurasi:
APN: www.xlgprs.net
Proxy: 83.138.187.32
Port: 80
==>Setting Snaptu Handler:
remove port: di centang
proxy type: HTTP
proxy server: lite.gokik.co.id

Nah itulah Trik Internet Gratis XL - Tips Internet Gratis XL - Cara Internet Gratis XL, dapatkan kembali informasi terbaru dalam trik-trik yang lainnya pada postingan selanjutnya, dan yang pasti hanya disini tentunya.
Semoga bermanfaat.

Label:

Kamis, 24 November 2011

Filsafat KeTuhanan

Filsafat KeTuhanan - Seperti halnya Hubungan Ilmu kalam, Tasawuf dan Filsafat yang pernah saya bagikan sebelumnya, bahwa ini merupakan salah satu dari tugas kuliah saya sewaktu masih kuliah beberapa tahun lalu. Berharap siapapun yang membaca artikel ini bisa memanfaatkannya kembali, baik untuk keperluan tugas kuliah maupun sebagai wawasan saja. Tapi maaf, bukan bermaksud menggurui karena saya yakin kalian lebih dari saya. ^^ Silahkan baca selengkapnya Filsafat KeTuhanan ini berikut di bawah ini.

I. Pengantar
Kepercayaan adanya Tuhan adalah dasar utama dalam paham keagamaan. Ketika seseorang mulai menyadari eksistensi dirinya, maka timbullah tanda tanya dalam hatinya tentang berbagai hal. Dalam hatinya yang dalam memancar kecenderungan untuk tahu berbagai rahasia yang merupakan bentuk misteri yang terselubung. Dalam membicarakan persoalan kepercayaan kepada Tuhan ada perbedaan antara Tuhan dengan ide tentang Tuhan. Ada tiga hal utama, yaitu ;

Pertama, manusia bisa mempergunakan simbol dalam segala bidang, dan simbol akan berubah seiring dengan perubahan dan perkembangan kecerdasan dan pengetahuan manusia. Manusia sudah menyembah Tuhan sebelum munculnya doktrin dan problem-problem filsafat mengenai Tuhan.

Kedua, manusia menemukan kelompok-kelompok lain yang mempunyai ide tentang Tuhan yang berlainan dengan keyakinan yang ia miliki, timbullah pertanyaan, yang manakah ide yang benar tentang Tuhan. Dengan perkembangan pengetahuan, konsep-konsep lama tidak cukup dan memadai lagi untuk mempertahankan ide yang sama atau mengubahnya atau bahkan meninggalkannya.

Ketiga, tidak ada pandangan individual tentang Tuhan yang dianggap final dan memadai. Pengetahuan berkembang dan tidak sempurna. Manusia merasa sukar untuk menjelaskan keyakinannya yang mendalam dengan cara yang memuaskan.

Fitrah manusia yang kemudian selalu bergejolak memikirkan, mencari dan merindukan Tuhan, mulai dari bentuk yang dangkal dan bersahaja berupa perasaan, serta ke tingkat yang lebih tinggi yaitu dengan penggunaan akal. Fitrah ini merupakan disposisi (kemampuan dasar yang mengandung kemungkinan untuk berkembang). Mengenai arah perkembangannya sangat tergantung kepada proses pendidikan yang diterimanya. Hal ini sebagaimana telah dinyatakan oleh Nabi Muhammad SAW. : "setiap anak dilahirkan di atas fitrahnya, maka pengaruh pendidikan orang tuanyalah (orang dewasa), anak itu menjadi yahudi, nasrani, atau majusi". Hadist ini mengisyaratkan, bahwa faktor lingkungan, dalam hal ini orang tua sebagai orang terdekat dimana ia berada dalam suatu lingkungan, sangat berperan sekali dalam mempengaruhi fitrah keagamaan anak. Dari teori fitrah itu sendiri yang dirumuskan dalam al-Qur'an (al-Rum : 30) menyatakan bahwa manusia terlahir dengan ide bawaan yang disebut fitrah dengan tiga daya utama, yaitu akal (quwwat al-'aql), berfungsi untuk mengenal, mengesakan, dan mencintai Tuhan; syahwat (quwwat al-syahwat) berfungsi untuk menginduksi segala yang menyenangkan; dan ghadab (quwwatu al-ghadlab), berfungsi untuk mempertahankan diri.

II. Apa atau Siapa Tuhan
Manusia adalah homo relegiuosis yang artinya adalah bahwa manusia itu pasti beragama, baik agama yang besar seperti Yahudi, Kristen dan Islam, maupun agama bagi masyarakat sederhana seperti masyarakat pedalaman, bagi mereka ada sesuatu yang disakralkan. manusia tidak akan lepas dari agama. Manusia sebagai makhluk yang satu-satunya dianugrahi akal oleh Tuhan juga mempunyai satu kelebihan yang sama sekali tidak dipunyai oleh makhluk yang lain, yaitu terbesitnya hati seseorang akan adanya sesuatu yang maha Agung. Seorang sarjana History of Religions, Joachim Wach (1898-1955), penulis The Comparative Study of Religions, menegaskan bahwa manusia itu dilahirkan dengan pembawaan beragama. Ia mengutip sarjana yang menyatakan bahwa dalam setiap diri manusia terdapat "a permanent possibility of religion" atau bahwa perasaan keagaman yang merupakan "a consant and universal feature" dalam kehidupan mentalitas manusia. Selain itu manusia juga dikenal dengan sebutan homo devinan artinya manusia itu pasti bertuhan. Spictitus (60-140 M) berpendapat bahwa Tekad mempercayai Tuhan itu kekal dan terus menerus seperti bernafas. Tapi sebaliknya pendapat dari S. Bereen; Tidak ada yang berani (nekad) mengingkari Tuhan selain daripada manusia. Lalu apakah Tuhan tersebut? Aristoteles mengatakan Tuhan adalah neosis atau noeseoos, yaitu akal yang tertinggi. Dalam filsafat Neoplatonisme, Tuhan berarti keesaan mutlak. Decrates memaknakan Tuhan sebagai puncak dari rasionalisme. Hegel mengartikan Tuhan dengan roh mutlak yang insaf akan diri sendiri.

Edgar S. Brightman[5], mencoba mendevinisikan Tuhan dengan sesuatu yang tertinggi yang mengalami alam semesta, yang menguasai proses alam semesta, untuk mencapai tujuan yang mengandung nilai paling tinggi. Dijelaskan, Tuhan sebagai Yang-Mengalami, yakni suatu kumpulan kesadaran yang dirasakan sebagai suatu keseluruhan. Yang-Mempunyai "identitas diri" dan meliputi "isi, bentuk dan kegiatan". Brightman berusaha menunjukkan hipotesanya tentang adanya Tuhan, karena adanya kebenaran serta akal dan sistem (yang tidak dapat dijelaskan atas dasar naturalisme). Dalam arti tertentu kebenaran adalah Tuhan, karena masing-masing merupakan sistem atau kesatuan.

Tuhan adalah sesuatu yang diagungkan, yang dilebihkan dari yang lain, tempat manusia mengadu dalam segala persoalan hidupnya. Dari batasan ini seolah-olah tidak ada satu pun manusia yang tidak ber-tuhan, hanya masalahnya siapakah yang dijadikan Tuhan oleh manusia. Umat Islam mutlak yang superada dan yang dipertuhan itu adalah Allah Subhahahu Wa Ta'ala, yang dijelaskan dalam al-Qur'an surat at-Taghabun : 14 ;[6] bahwa panggilan untuk yang superada itu adalah Allah; sebab Allah sendiri memperkenalkan dirinya dengan sebutan Allah. Harun Nasution dalam filsafat al-Kindi, bahwa Tuhan itu unik, tidak mengandung arti juz'i (particular) dan pula tidak mengandung arti kulli (universal). Ia semata-mata satu hanya Ia-lah yang satu, selain-Nya mengandung arti banyak.

Secara filsafat, prestasi dalam pencarian Tuhan biasanya berujung pada penemuan eksistensi Tuhan saja, dan tidak sampai pada substansi tentang Tuhan. Dalam istilah filsafat eksistensi Tuhan itu dikenal sebagai absolut, distinct dan unik. Absolut itu artinya keberadaanya mutlak bukannya relatif. Hal ini dapat dipahami, bahwa pernyataan semua kebenaran itu relatif itu tidak benar. Kalau semua itu relatif, bagaimana kita bisa mengetahui bahwa sesuatu itu relatif. Padahal yang relatif itu menjadi satu-satunya eksistensi realitas. Ibarat warna yang ada di seluruh jagat ini hanya putih, bagaimana kita bisa tahu putih padahal tidak ada pembanding selain putih. Dengan demikian tidak bisa disangkal adanya kebenaran itu relatif, dan secara konsisten tidak bisa disangkal pula adanya kebenaran mutlak itu. Dengan kemutlakannya, ia tidak akan ada yang menyamai atau diperbandingkan dengan yang lain (distinct). Kalau tuhan dapat diperbandingkan tentu tidak mutlak lagi atau menjadi relatif. Karena tidak dapat diperbandingkan maka tuhan bersifat unik, dan hanya ada dia satu-satunya. Kalau ada yang lain, berarti dia tidak lagi distinct dan tidak lagi mutlak.

Dalam gagasan Nietzsche istilah Tuhan juga merujuk pada segala sesuatu yang dianggap mutlak kebenarannya. Sedang Nietzsche berpendapat tiada "Kebenaran Mutlak"; yang ada hanyalah "Kesalahan yang tak-terbantahkan". Karenanya, dia berkata, "Tuhan telah mati". "Kesalahan yang tak-terbantahkan" dengan "Kebenaran yang-tak terbantahkan" tidaklah memiliki perbedaan yang signifikan. Sekiranya pemikiran Nietszhe ini dimanfaatkan untuk melanjutkan proses pencairan Tuhan, maka Tuhan itu suatu eksistensi yang tak terbantahkan. Dengan demikian eksistensi absolut, mutlak dan tak terbantahkan itu sama saja. Jadi, persoalan umat manusia dalam proses pencairan Tuhan tiada lain proses penentuan peletakan dirinya kepada (segala) sesuatu yang diterimanya sebagai 'tak terbantahkan', atau mutlak, atau absolut. Muhammad 'Imaduddin 'Abdulrahim mendefiniskan Tuhan sebagai segala sesuatu yang dianggap penting dan dipentingkan sehingga dirinya rela didominirnya.

Kemudian, menjauhkan Tuhan dari arti banyak, Al Farabi sebagai Plotinus, berpendapat bahwa alam ini memancar dari Tuhan dengan melalui akal-akal yang jumlahnya sepuluh. Antara alam materi dan Tuhan terdapat pengantara. Tuhan berfikir tentang diri-Nya dan dari pemikiran ini memancarlah Akal Pertama. Akal Pertama berfikir tentang Tuhan dan dari pemikiran ini timbullah Akal Pertama. Akal ini berfikir tentang Tuhan dan timbullah Akal Ketiga dan demikian seterusnya sehingga terwujud Akal Kesepuluh.

Akal Pertama selanjutnya berfikir tentang dirinya dan dari pemikiran kedua ini timbullah langit pertama. Akal-akal lainnya juga berfikir tentang dirinya masing-masing dan dari pemikiran-pemikiran itu timbullah bintang-bintang, Saturnus, Jupiter, Mars, Matahari, Venus, Mercury, Bulan dan Bumi serta semua yang ada dalamnya. Dengan demikian Tuhan Yang Maha Esa tidak mempunyai hubungan langsung, malahan jauh dari alam materi yang mengandung arti banyak ini. Demikian penjelasan Al Farabi bagaimana yang banyak bisa timbul dari Yang Maha Esa.

Begitupun menurut Al-Razi seorang rasionalis yang hanya percaya pada akal dan tidak percaya pada wahyu. Menurut keyakinannya akal manusia cukup kuat untuk mengetahui adanya Tuhan, apa yang baik dan apa yang buruk, dan untuk mengatur hidup manusia di dunia ini.

Tuhan sebagaimana juga yang diperkenalkan dalam ajaran-ajaran lain sesuai dengan petunjuk dari tuhan itu sendiri ataupun berdasarkan persepsi atau gambaran tentang kondisi sifat-sifat sesuatu yang dipertuhankan yang dapat dihayati oleh pemimpin-pemimpin agamanya. Seperti sebutan Sang Hyang Adhi Budha yang diperkenalkan oleh Sidharta Gautama, Sang Hyang Widi diperkenalkan oleh agama Hindu, Trinitas bagi pengikut agama Kristen, atau orang-orang Yunani Kuno menganggap Tuhan itu adalah Aktus Purus. Perbedaan Tuhan dengan dewa hanya sekedar perbedaan terjemah bahasa, meski masing-masing punya latar belakang perkembangan makna terkait dengan apresiasi masing-masing atas konsepsi Ketuhanannya. Namun secara universal keduanya menunjuk pada eksistensi yang sama, yaitu soal 'Yang Tak Terbantahkan'.

Karena dalam agama teistik manapun, konsep Tuhan merupakan inti dari keimanan, ajaran, dan praktik. Konsep Tuhan menetapkan apa yang diakui oleh penganutnya sebagai halal atau sebaliknya. Ia membentuk sikap para penganutnya terhadap orang lain sebagai "golongan tak beriman" (unbelievers). Ia mengilhami daya persepsi yang merumuskan bagaimana mereka mengkonsepsikan peranan mereka dalam mengatur kehidupan. Sebagai pembuktian bahwa adanya Tuhan menurut jalan fikiran atau filsafat ketuhanan dan kemahaesaan-Nya tentang kemestian adanya Tuhan menurut Juhaya S. Praja diperkenalkan sebagai dalil klasik dengan argumen-argumen sebagai berikut;

1. Argumen Ontologis
Ontologi adalah teori tentang hakikat wujud, tentang hakikat yang ada. Argumen ontologis tentang hakikat wujud ini semata-mata berdasarkan atas argumen-argumen logika yang logis dan rasional. Argumen ini diperkenalkan pertama kali oleh Plato (428-348 SM), bahwa tiap-tiap yang ada di alam nyata mesti ada ideanya. Yang dimaksud dengan idea adalah definisi atau konsep universal dari setiap sesuatu. Yang ingin membuktikan dari ideanya, Plato ini, bahwa alam bersumber pada suatu kekuatan gaib yang bernama the Absolute, atau yang maha mutlak baik atau Tuhan.

ST Agustine (354-430 M), bahwa manusia mengetahui dari pengalamannya dalam hidup bahwa dalam alam ini ada kebenaran. Namun akal manusia terkadang merasa ragu-ragu bahwa yang diketahuinya itu adalah kebenaran. Maksudnya adalah akal manusia mengetahui bahwa di atasnya masih ada suatu kebenaran mutlak dan kekal, kebenaran ini yang disebut Tuhan.

ST. Anselmus (1033-1109), bahwa manusia dapat memikirkan sesuatu yang kebesarannya tak dapat melebihi dan diatasi oleh segala yang ada. Zat yang serupa ini mesti mempunyai wujud dalam hakekat. Sesuatu yang maha besar, maha sempurna itu mesti mempunyai wujud, maka Tuhan mempunyai wujud, oleh karena itu Tuhan ada.

Rene Descarrtes memasuki kemestian adanya Tuhan melalui ilmu pasti. Bahwa wujud itu terkandung dalam zat Maha Sempurna dan Maha Besar, yang tidak boleh tidak mesti ada dalam zat terbesar dan tersempurna yang dibayangkan itu. Itulah Tuhan.

Ibn Sina salah seorang filosof muslim juga mengembangkan argumen ontologi. Yang menurutnya ada tiga macam sesuatu yang ada, yaitu :

1. Penting dalam dirinya sendiri, tidak perlu kepada sebab lain untuk
kejadiannya, selain dirinya sendiri (Tuhan).

2. Yang berkehendak kepada yang lain, yaitu makhluk kepada yang menjadikannya.

3. Makhluk mungkin, yaitu bisa ada dan bisa tidak ada, dan dia sendiri tidak
butuh kepada kejadiannya.

Inti dari argumen ini adalah bahwa manusia ini memiliki konsep tentang sesuatu yang sempurna. Dan bila ia berfikir tentang sesuatu yang sempurna, niscaya terpikirkan olehnya tentang adanya sesuatu yang lain yang lebih sempurna itu mengantarkan pada adanya "Dzat Yang Maha Sempurna" yang tiada kesempurnaan lain selain Dia.

Argumen ini juga mendapat tantangan, bahwa wujud yang ada di dunia yang alam nyata ini belum tentu sama dengan bayangan aslinya. Sebab alam aslinya itu alam ghaib di atas jangkauan indera manusia. Immanuel Kant pun ikut mengkritik argumen ontologi ini dengan alasan wujud kepada konsep tentang sesuatu tidak membawa hal yang baru bagi konsep itu. Dengan kata lain konsep tentang kursi bayangan dan konsep kursi yang mempunyai wujud tidak ada perbedaannya. Oleh karenanya argumen ini tidak meyakinkan atheis atau agnostic untuk percaya pada adanya Tuhan.

2. Argumen Kosmologis
Argumen kosmologi untuk pertama kalinya dikenalkan oleh Aristoteles, murid Plato. Cosmological argument atau dalil tentang penciptaan adalah merupakan pembuktian paling tua dan sederhana tentang pembuktian adanya Tuhan. Bahwa tiap benda yang dapat ditangkap panca indera mempunyai materi dan bentuk (matter and form). Bentuk merupakan hakikat atau konsep universal atau definisi sesuatu, maka ia adalah kekal dan tidak berubah-ubah. Akan tetapi dalam panca indera terdapat perubahan.

Al-Kindi berpendapat bahwa alam ini diciptakan dan yang menciptakannya adalah Allah. Segala yang terjadi dalam alam ini mempunyai hubungan sebab dan musabab/ Sebab mempunyai efek pada musabab. Rentetan sebab musabab ini berakhir kepada sebab pertama yaitu Allah pencipta alam.

Sedang Al-Farabi berargumen bahwa alam ini bersifat mumkin wujudnya dan oleh karena itu berhajat pada suatu zat yang bersifat wajib wujudnya untuk merubah kemungkinan wujudnya kepada yang hakiki, yaitu sebagai sebab bagi terciptanya wujud yang mungkin itu. Tuhan itu ada dalam arti wajib al-wujud atau necessary being, Tuhan itu mesti ada, berarti bahwa wujud Tuhan itu tak berhajat pada bukti, sebagaimana bundaran tak berhajat pada bukti. Ini adalah suatu hal yang jelas dengan sendirinya, tak memerlukan bukti.

Inti dari argumen ini adalah bahwa segala sesuatu yang ada pasti ada yang menciptakan, sebab seluruh perwujudan yang ada di alam ini, selamanya bergantung pada adanya perwujudan yang lain. Tidak mungkin ada di alam ini sesuatu yang wujud tanpa adanya yang memunculkan. Keteraturan alam ini pasti ada yang mengatur dan pasti ada yang menjadikan sebabnya. Sebab utama disebut dengan prima causa atau asbabul asbab. Sedangkan rangkaian peristiwa atau gerakan itu, akan mengantarkan pula kepada adanya penggerak utama atau prima causa tersebut.

Kalau rangkaian sebab akibat atau gerakan itu terus diperturutkan niscaya terjadi "daur" (lingkaran gerak yang tak berujung atau berawal) atau tastaltsul (rangkaian gerak yang tidak berawal atau berakhir). Menurut akal yang sehat bahwa teori daur atau tastaltsul ini tidak mungkin. Bila tidak bisa diterima akal, maka harus dikatakan bahwa prima causa (penyebab utama) itu merupakan penggerak yang tidak digerakkan atau penyebab yang tidak diawali oleh penyebab lain. Prima causa atau penggerak yang tidak digerakkan oleh yang lain itu tiada lain adalah Allah.

Walau dalil ini dikritik juga oleh Immanuel Kant, kalau wujud alam ini tidak wajib, apa sebabnya Dzat yang wajibul wujud ini menciptakan alam. Iqbal mengkritik, mestikah wajibul wujud itu suatu zat yang disebut Tuhan? Tidakkah bisa kosmos ini bersifat wajibul wujud itu? Keadaan argumen kosmologis bersifat kurang kuat didasarkan atas hakekat bahwa Aristoteles tak pernah bertanya : Adakah Tuhan? Logikanya mengenai bentuk dan materi membawa ia kepada bentuk yang tak mempunyai materi, sebagai akhir rentetan dari gerak dan penggerak yang timbul dari hubungan bentuk dan materi. Bentuk ini bukanlah Tuhan Pencipta Alam, tetapi penggerak pertama dari segala gerak.

3. Argumen Teleologis
Bahwa argumen ini merupakan penerapan dari argumen kosmologis dalam bentuknya yang lain. Segala perwujudan ini tersusun dalam sistim yang teratur, dan setiap benda yang di alam semesta ini memiliki tujuan-tujuan (theo;tujuan, teologis;ada tujuannya) tertentu. Ala mini keseluruhannya berevolusi dan beredar kepada suatu tujuan tertentu. Keteraturan alam tidak bisa tidak harus ada yang mengatur. Sumber keteraturan itu adalah Allah.

Dalam teologi, segala sesuatu dipandang sebagai organisme yang tersusun dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan erat dan bekerja sama untuk kepentingan organisme tersebut. Dunia dalam pandangan teologis tersusun dari bagian-bagian yang erat hubungannya satu sama lainnya dan bekerjasama untuk tujuan tertentu. Tujuan ini ialah kebaikan dunia dalam keseluruhannya. Lontaran kritik dalam argumen ini bahwa alam tidak mempunyai tujuan, alasannya :

a. Permukaan bumi ada yang tandus, subur, apa perlunya.
b. Dalam diri manusia ada usus buntu, yang tidak ada perlunya bahkan berbahaya.
c. Anak-anak banyak yang meninggal pada usia relative muda, apa perlunya.
d. Bangsa-bangsa yang musnah dari permukaan bumi ini itupun apa perlunya.
e. Apa perlunya kejahatan dan pengrusakan yang ada di ala mini, padahal jelas ada larangan yang datang dari Allah untuk berbuat jahat dan merusak bumi.

4. Argumen Moral
Immanuel Kant mempelopori argumen Moral menyatakan bahwa perbuatan baik jadi baik tidak karena akibat-akibat baik yang akan ditimbulkan dari perbuatan itu dan tidak pula agama mengajarkan bahwa perbuatan itu baik. Perbuatan baik itu karena manusia tahu dari perasaan yang tertanam dalam jiwanya bahwa ia diperintahkan untuk berbuat baik. Perasaan manusia berkewajiban untuk melaksanakan perbuatan yang baik dan untuk menjauhi perbuatan buruk, tidak diperoleh dari pengalaman dunia, tetapi dibawa dari lahir. Manusia lahir dengan perasaan itu. Kalau manusia merasa bahwa dalam dirinya ada perintah mutlak untuk mengerjakan yang baik dan menjauhi yang buruk, dan kalau perintah itu diperoleh bukan dari pengalaman tetapi telah terdapat dalam diri manusia, maka perintah itu mesti berasal dari suatu dzat yang tahu baik dan buruk. Dzat inilah yang disebut Tuhan. Walaupun argument ini mendapat kritik pula, yang berpangkal dari pengakuan yang ada perasaan moral yang tertanam dalam jiwa manusia yang berasal dari luar diri manusia, tidak dapat diterima, karena norma-norma moral tersebut bisa tidak objektif.

5. Argumen Epistemologis
Ibn Taimiyah menyodorkan argumen epistemologis yang bertujuan untuk membuktikan adanya Tuhan secara meyakinkan melalui teori-teori pengetahuan atau ilmu. Ilmu itu mempunyai dua sifat, ta'bi, yang dapat diterjemahkan obyektif; dan matbu' yang dapat diterjemahkan subyektif. Suatu ilmu yang keberadaan obyeknya tidak bergantung kepada ada dan tidak adanya pengetahuan si subyek (manusia) tentang obyek tersebut. Sedangkan yang bersifat subyektif ialah pengetahuan manusia sebagai subyek tentang obyek ilmu itu. Atau suatu ilmu itu dinyatakan ada kalau si subyek atau manusia mengetahui keberadaannya. Kemudian dalam Islam, (yang penulis menitik beratkan tentang Tuhan dalam agama Islam), manusia dengan Tuhannya digambarkan oleh Imaduddin, bahwa semua dari kita yakin bahwa matahari itu adalah sumber energi, hanya sejauh mana manusia tadi memanfaatkan panas dari matahari tersebut. Ada yang sangat maksimal dan ada yang hanya untuk keperluan pribadinya saja. Seperti petani yang hanya untuk keperluan tanah garapannya saja, nelayan yang sebatas untuk menangkap ikan saja, berbeda dengan teknokrat yang memanfaatkan panas matahari tersebut untuk segala macam kehidupan manusia. Hal ini tidak jauh dengan pandangan sebagian manusia yang memandang Tuhan untuk hanya sebagian keperluannya saja, di waktu susah saja atau di waktu senang saja, berbeda dengan ulama yang memandang tuhan itu adalah tempat mengadu di waktu senang dan susah.

III. Mengenal Tuhan
"Barangsiapa mengenal dirinya, maka ia telah bertuhan". Artinya, ia menjadi seorang alim yang sangat mengenal Tuhannya yang fana dari dirinya dan dalam penyaksian keindahan dan keluhuran Yang Mahaawal, sebagaimana dikatakan Aristoteles; "Barangsiapa tidak mampu mengenal dirinya, maka ia tidak akan mampu mengenal Penciptanya". Mengenal diri, baik esensi maupun sifatnya merupakan awal menuju pengenalan tentang Tuhan. Mengenal diri adalah pegangan yang kuat dan sandaran yang kukuh dalam mendekatkan diri kepada Allah. Manusia, dengan pengetahuannya tentang hal-hal universal (kulliyyah), tidak mampu mengenali jenis-jenis dan macam-macamnya, terutama kaitannya dengan hal-hal yang bersifat relatif, dan tak mampu memperolehnya. Untuk mengenal Tuhannya Islam menurut Haidar Bagir di dalam pengantarnya tarjemah Allah, the concept of God in Islam karya Yasin T. Al-Jibouri, Mengenal Tuhan itu maka harus mengenal ciptaan-Nya. Pencipta dikenal dengan ciptaannya. Karena Tuhan Maha Pencipta, maka untuk mengenal Tuhan, maka harus mengenal ciptaan-Nya. Ulama besar dan pilosof muslim kontemporer Abdulkarim Al-khatib dalam bukunya Qadiyat al-Uluihiyah bain al Falsafah wad Din, mengilustrasikan Tuhan sebagai berikut :

Yang melihat/mengenal Tuhan, pada hakekatnya hanya melihat-Nya melalui wujud yang terhampar di bumi serta yang terbentang di langit. Yang demikian itu adalah penglihatan tidak langsung serta memerlukan pandangan hati yang tajam, akal yang cerdas lagi kalbu yang bersih. Mampukah Anda dengan membaca kumpulan syair seorang penyair, atau mendengar gubahan seorang composer,…dengan melihat lukisan pelukis atau pahatan pemahat, -mampukah Anda melihat hasil karya seni mereka, mengenal mereka tanpa melihat mereka langsung? Memang Anda bisa mengenal selayang pandang tentang mereka, bahkan boleh jadi melalui imajinasi, Anda dapat membayangkannya sesuai kemampuan Anda membaca karya seni, namun Anda sendiri pada akhirnya akan sadar bahwa gambaran yang dilukiskan oleh imajinasi Anda menyangkut para seniman itu, adalah bersifat pribadi dan merupakan ekspresi dari perasaan Anda sendiri. Demikian juga yang dialami orang lain yang berhubungan dengan para seniman itu, masing-masing memiliki pandangan pribadi yang berbeda dengan yang lain. Kalau pun ada yang sama, maka persamaan itu dalam bentuk gambaran umum menyangkut kekaguman dalam berbagai tingkat. Kalau demikian itu adanya dalam memandang seniman melalui karya-karya mereka, maka bagaimana dengan Tuhan, sedang Anda adalah setetes dari ciptaan-Nya?

Ketika Abu Bakar ditanya oleh Rasulullah "Bagaimana Engkau mengenal Tuhanmu?" Beliau menjawab "Aku mengenal Tuhan melalui Tuhanku. Seandainya Dia tak ada, Aku tak mengenal-Nya". Selanjutnya ketika beliau ditanya, "Bagaimana Anda mengenal-Nya?" Beliau menjawab, "Al 'ajizu 'anil Idraaki Idraaku (Ketidakmampuan mengenal-Nya adalah pengenalan)". Tuhan yang diperkenalkan oleh al-Qur'an tentu saja diperkenalkan-Nya dengan cara mengenal ciptaan-Nya dimaksudkan agar manusia dapat mengenal dan berinteraksi dengan-Nya, dapat kagum, takut, cinta serta memenuhi panggilan-Nya. Hanya saja Allah tidak diperkenalkan sebagai sesuatu yang bersifat materi, karena jika demikian pastilah ia berbentuk pasti terbatas dan membutuhkan tempat, dan ini menjadikan Dia bukan Tuhan karena Tuhan tidak membutuhkan sesuatu dan tidak pula terbatas. Tuhan tidak juga diperkenalkan sebagai sesuatu yang bersifat idea atau immaterial, yang tidak dapat diberi sifat atau digambarkan dalam kenyataan, atau dalam keadaan yang dapat dijangkau akal manusia. Karena itu al-Qur'an menempuh cara pertengahan dalam mengenalkan Tuhan.

Dia, menurut al-Qur'an, antara lain; Maha Mendengar, Maha Melihat, Hidup, Berkehendak, Menghidupkan dan mematikan, dan Arrahman (Allah) bersemayam diatas Arasy "Tangan Allah di atas tangan mereka (manusia), bahkan Nabi saw menjelaskan bahwa Dia bergembira, berlari dan sebagainya yang kesemuanya mengantarkan manusia kepada pengenalan yang dapat terjangkau oleh akal, atau oleh potensi-potensi manusia. Tatkala Ali bin Abi Thalib pernah ditanya oleh sahabatnya Zi'lib AlYam'ani, "Amirul Mukminin, Apakah Engkau pernah melihat Tuhanmu? Apakah aku menyembah apa yang tidak kulihat?" jawab beliau, "Bagaimana Engkau melihat-Nya?", "Dia tidak dapat diihat dengan pandangan mata, tetapi dijangkau oleh akal dengan hakekat keimanan". Yang dimaksud akal disana adalah bukan- sebagaimana pemahaman kita tentang makna akal yang merupakan daya nalar, tetapi akal dalam pengertian "gabungan antara daya kalbu dan daya nalar yang menghasilkan "ikatan" yang menghalangi manusia melakukan hal-hal negatif". Yang menunjukkan bahwa jangkauan itu bukan jangkauan nalar secara langsung, tetapi jangkauan nalar dan kalbu berdasar keimanan tentang sesuatu yang tidak dapat terjangkau. Mengenal Allah merupakan pilar utama dalam ajaran Islam. Tanpa pengetahuan tersebut, setiap perbuatan dalam Islam tidak punya nilai hakiki sama sekali: ia tidak punya esensi atau nilai. Mengenal-Nya secara krusial bersyarat : jika kita tidak mengenal jalan yang benar, kita tidak akan pernah bisa mencapai tujuan kita. Karena tanpa mengenal Allah dengan tepat, bagaimana kita bisa beribadah dengan tepat pula?

Dalam sebuah hadits, "Allah menciptakan Adam dalam bentuk (gambar)-Nya". Karena Allah adalah nama yang meliputi segala, Tuhan pun menciptakan manusia dalam bentuk nama-nama-Nya. Apa yang menjadikan seorang manusia memiliki karakteristik tersendiri dan terbuka bagi berbagai kemungkinan. Namun, setiap manusia merupakan pantulan Tuhan yang "unik", karena dia senantiasa berada dalam penciptaan. Dan, sebagian dari mereka merupakan locus pengejawantahan yang memiliki keutamaan tersendiri dibanding dengan yang lain. Sebab, mereka mampu mengejawantahkan realitas-realitas ketuhanan ke dalam aktualisasi yang lebih nyata. Namun dalam mengejawantahkan tersebut, masing-masing memiliki tingkatan yang berbeda. Dalam masing-masing sifat, manusia dibedakan dalam hal tingkatan, sebagian memiliki sifat kesempurnaan dan intensitas yang lebih besar dari yang lain. Al-Qur'an menyatakan " dan di atas orang-orang yang berpengetahuan adalah Yang Maha Mengetahui" Q.S.12:76.

Hakikat Tuhan itu sendiri menyatakan pada manusia supaya mereka mengejawantahkan Bentuk Tuhan. Dengan kata lain, manusia perlu mengikuti petunjuk Syari'at, yang menyatakan padanya suatu ukuran yang sesuai dengan timbangan", yakni mengejawantahkan sifat-sifat ke dalam suatu keseimbangan yang sempurna dengan didasarkan pada norma-norma yang telah ditetapkan dalam al-Qur'an dan telah diaktualisasikan oleh manusia yang paling sempurna, Nabi Muhammad saw. Untuk mengaktualisasikan kepenuhan potensialitasnya, merefleksikan nama-nama Tuhan dalam suatu keseimbangan yang sempurna dan selaras, manusia harus mengamalkan Syari'at.

Bentuk Tuhan yang dengannya manusia diciptakan, menjadikan manusia dibedakan dari seluruh makhluk lainnya, dan memberkatinya dengan ciri-ciri serta keutamaan-keutamaan khusus. Bentuk Tuhan, kata Ibn Araby, lebih tepat jika diterjemahkan "bentuk dari nama Tuhan", karena ia adalah (nama yang menunjuk pada) Esensi, nama yang meliputi segala nama, yang langsung berhubungan dengan penciptaan manusia.

Manusia yang mampu mencapai kesempurnaan hanyalah dia yang memiliki ilmu Tuhan yang sempurna serta mampu memadukan pernyataan akan keesaan Tuhan dengan "kesetaraan-"Nya. Para pendukung Kalam atau teologi dogmatis (Mu'tazilah dan Asy'ariyah) biasanya menggunakan istilah "sifat" sebagai pengganti "nama", namun keduanya menunjukkan pada makna yang sama. Nama-nama ini meringkaskan apa yang dapat dipahami tentang Tuhan. Bahkan para filosof Peripatetik yang cenderung "menjauhkan diri" dari ajaran al-Qur'an dalam pembahasan filosofisnya, seringkali berbicara tentang Tuhan melalui term-term Qur'ani. Nama-nama Tuhan tidak menunjukkan secara utuh pada nama-nama itu sendiri, tapi nama-nama dari nama-nama (Asma'ul Husna) yang telah diwahyukan oleh Tuhan kepada hamba-hamba-Nya melalui al-Qur'an dan berbagai bentuk pe-wahyu-an yang lain.

Lebih lanjut Quraisy Shihab[36] menjelaskan, bahwa kalau sifat-sifat baik dan terpuji yang disandang manusia/makhluk, seperti hidup, kuasa, pengetahuan, pendengaran, penglihatan, dan sebagainya, maka pastilah Yang Maha Kuasa pun memiliki sifat-sifat baik dan terpuji dalam kapasitas dan substansi yang lebih sempurna, karena jika tidak demikian, apa arti kebutuhan manusia kepada-Nya? Suatu hal yang pasti pula juga bahwa Dia tidak mungkin menyandang sifat kekurangan, karena manusia tidak dapat membayangkan Tuhan yang didambakan memenuhi kebutuhannya itu, lemah atau memiliki kekurangan. Dia pasti sempurna dan tidak terbatas kecuali ada yang membatasinya, dengan memaksanya berhenti pada batas yang ditetapkan. Karena itu Tuhan tidak terbatas, bahkan Dialah yang memberi batas bagi segala sesuatu.

Dari al-Qur'an terdapat empat ayat yang menggunakan redaksi Asma'ul Husna yaitu :
♦ Q.S. Al-A'raf ayat 180
"Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan".
♦ Q.S. Al-Isra ayat 110
"Katakanlah : serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan namayang nama saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu:.
♦ Q.S. Thaha ayat 110
"Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Dia mempunyai al asmaul husna (nama-nama yang terbaik)".
♦ Q.S. Al-Hashr ayat 24

"Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".

Kata al-asma adalah bentuk jamak dari kata al-Ism yang diterjemahkan dengan "nama". Ia berakar dari kata aasumu yang berarti ketinggian, atau assimah yang berarti tanda. Memang nama merupakan tanda bagi sesuatu, sekaligus harus dijungjung tinggi. Allah memiliki apa yang dinamakan-Nya sendiri dengan Al-Asma' dan bahwa Al-Asma' itu bersifat Husna. Kata Alhusna adalah bentuk muannats/feminism dari kata Ahsan yang berarti terbaik. Penyifatan nama-nama Allah dengan kata yang berbentuk superlative ini, menunjukkan bahwa nama-nama tersebut bukan saja baik, tetapi juga yang terbaik bila dibandingkan dengan yang baik lainnya, apakah yang baik selain-Nya itu wajar disandang-Nya atau tidak. Husna menunjukkan bahwa nama-nama-Nya adalah nama-nama yang amat sempurna, tidak sedikitpun tercemar oleh kekurangan. Walaupun nama/sifat yang disandang-Nya itu terambil dari bahasa manusia, namun kata yang digunakan saat disandang manusia, pasti selalu mengandung makna kebutuhan serta kekurangan tersebut dan ada pula yang dapat dipisahkan.

Yang sangat popular bahwa jumlah Al-Asma' Alhusna adalah sembilan puluh sembilan. "Sesungguhnya Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama-seratus kurang satu- siapa yang 'ashhaha' (mengetahui/menghitung/memeliharanya) maka dia masuk ke surga. Allah ganjil (Esa) senang pada yang ganjil" (H.R. Bukhari, Muslim, At-Tirmizy, Ibn Majah, Ahmad, dan lain-lain).

Sebagian nama-nama tersebut dapat dijumpai dalam al-Qur'an maupun hadits Nabi saw. Masing-masing nama menyatakan sifat Tuhan, Yang Maha Wujud. Pengaruh (atsar) atau "kekuatan" (hokum) dari masing-masing nama tersebut dapat "dirasakan" dalam setiap eksistensi jika kita diberi "ilham" dan "kearifan" untuk melakukan hal itu.

Nama Allah sendiri menunjuk pada Esensi, sifat-sifat serta perbuatan-perbuatn Tuhan. Esensi adalah Tuhan di dalam Dirinya Sendiri tanpa menunjuk pada yang selain-Nya. Dalam konteks ini, Tuhan tak terpahami kecuali oleh Dirinya Sendiri. Dia sebagaimana seringkali dinyatakan oleh Ibnu Araby, "Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari alam semesta" Q.S. 3:97, dan hal ini termasuk di dalamnya segala pengetahuan yang ada di dunia. Tuhan sebagai Esensi dikontraskan dengan Tuhan sebagai Dia yang senantiasa berhubungan dengan kosmos, yang terejawantahkan melalui nama-nama-Nya, seperti Yang Maha Pencipta, Yang Maha Menjadikan, Yang Maha Adil, Yang Maha Memuliakan, Yang Maha Menghidupkan, Yang Maha Pengampun, Yang Maha Pemurah, Yang Maha Membalas, Yang Maha Mema'afkan, Yang Maha Bersabar, dan yang lainnya. Karena Esensi Tuhan sepenuhnya terlepas dari dunia. Kosmos adalah Bukan Dia. Tetapi, sekalipun Tuhan sepenuhnya bebas dalam berhubungan dengan dunia, melalui sifat-sifat-Nya, seperti kreatifitas dan kemurahan, kosmos mengejawantahkan eksistensi-Nya. Manusia dalam mencari Tuhan dengan bekal kemampuan penggunaan akalnya dapat mencapai tingkat eksistensinya. Kemungkinan sejauh ini, kemutlakan Tuhan menyebabkan manusia yang relatif itu tidak dapat menjangkau substansi Tuhan. Dengan demikian informasi tentang substansi Tuhan itu apa, tentunya berasal dari Sang Mutlak atau Tuhan itu sendiri.

Di dunia ini banyak agama yang mengklaim sebagai pembawa pesan Tuhan. Bahkan ada agama yang dibuat manusia (yang relatif) termasuk pembuatan substansi Tuhan itu tentu. Karena banyaknya nama dan ajaran agama yang bervariasi tidak mungkin semuanya benar. Kalau substansi si mutlak ini bervariasi, maka hal itu bertentangan dengan eksistensinya yang unik. Untuk menemukan informasi tentang substansi yang mutlak, yang unik dan yang distinct itu dapat menggunakan uji autentistas sumber informasinya. Terutama terkait dengan informasi Tuhan dalam memperkenalkan dirinya kepada manusia apakah mencerminkan eksistensinya itu.

Jika kita menguji segala sesuatu yang ada di alam semesta, Tuhan sepenuhnya terlepas dari segala sesuatu tersebut dan keagungan-Nya tanpa batas. Dia-meminjam term teologis- tak dapat "disetarakan" (tanzih) dengan setiap dan segala sesuatu. Namun, pada saat yang bersamaan, setiap sesuatu mengejawantahkan satu atau lebih dari sifat-sifat Tuhan, dan dalam hal ini, sesuatu tersebut dikatakan "memiliki keserupaan" (tasybih) –dalam beberapa hal- dengan Tuhan.

Jadi, diantara sifat-sifat Allah, pertama, adalah sifat-sifat hakiki sempurna (haqiqiyyah kamaliyyah) seperti kemurahan (al-jud), kekuasaan (al-qudrah), dan pengetahuan (al-'ilm), yang bukan tambahan bagi Zat-Nya, melainkan Zat itu sendiri dalam arti Zat-Nya dari segi hakikatnya sebagai asal dari sifat-sifat itu dari-Nya dan substansi makna yang dikandungnya; kedua, sifat negasi murni (salbiyyah mahdhah) seperti kekudusan (quddusiyyah), ketunggalan (fardiyyah), keazalian (azaliyyah) dan sebagainya. Ketiga, sifat-sifat penisbatan murni (idhaffiyyah mahdhah), seperti pencipta pertama (al-mubdi'iyyah), pencipta dari ketiadaan (al-mubdi'iyyah), pencipta (alkhaliqiyyah), dan sebagainya yang merupakan tambahan bagi Zat-Nya, yang mengikutinya dan mengikuti apa yang dengan sifat-sifat itu dinisbahkan pada Zat-Nya dan dengan wahdaniyyah-Nya tidak membutuhkan tambahan sifat-sifat ini. Sebab ketinggian dan kemuliaan Yang Wajib Ada itu bukanlah karena sifat-sifat idhafiyyah ini, melainkan karena keberadaan-Nya di dalam Zat-Nya yang darinya muncul sifat-sifat ini. Sifat hakiki-Nya tidak banyak, tidak terbilang, dan tidak ada perbedaan di dalamnya kecuali aspek penamaan.

III. Penutup
Sebagai penutup saya kutip perkataannya Al Ghazali dalam bukunya Al-Maqasidul Asna, yang membahas tentang Asma' Alhusna, bahwa "Ketuhanan" adalah sesuatu yang hanya dimiliki Allah, tidak dapat tergambar dalam bentuk benak, bahwa ada yang mengenalnya kecuali Allah atau yang sama dengan-Nya, dan karena tidak ada yang sama dengan-Nya, maka tidak ada yang mengenalnya kecuali Allah. Tidak ada yang mengenal Allah kecuali Allah Yang Maha Tinggi sendiri, karena itu Dia tidak menganugerahkan kepada hamba-Nya yang termulia (Muhammad saw) kecuali nama yang diselubungi dengan firman-Nya "Sabbihisma Rabbika al A'la", Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi. Demi Allah tidak ada yang mengetahui Allah – di dunia dan di akhirat- kecuali Allah. Karena itu –tulis Al-Ghazali; "Jika Anda bertanya apakah puncak pengetahuan orang-orang arif tentang Allah?" Saya menjawab –kata Al-Ghazali-, "Puncak pengetahuan orang-orang arif adalah ketidakmampuan mengenal-Nya". Sesuai dengan yang diisyaratkan Nabi Muhammad saw ; Saya –Ya Allah- tidak menjangkau pujian untuk-Mu dan mencakup sifat-sifat ketuhanan-Mu. Hanya Engkau sendiri yang mampu untuk itu" – H.R. Ahmad.

Label:

Hubungan Ilmu kalam, Tasawuf dan Filsafat

Hubungan Ilmu Kalam, Tasawuf dan Filsafat - Makalah Tentang Hubungan Ilmu Kalam, Tasawuf dan Filsafat ini merupakan salah satu tugas kuliah saya sewaktu masih kuliah beberapa tahun yang lalu.

Sengaja saya bagikan barangkali ada di antara sahabat yang memerlukannya untuk kepentingan tertentu. Semoga bisa memberi manfaat untuk semuanya yang membacanya.

BAB 1
PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG
Ilmu kalam, filsafat, dan tasawuf adalah ilmu yang dilahirkan dari persentuhan umat Islam dengan berbagai masalah sosiocultural yang dihadapi oleh masyarakat sedang berkembang kala itu mencari dan mempertahankan kebenaran. Dari itu pula lahirlah para pakar dunia yang telah berhasil mempertahankan kebenara mereka masing- masing, walaupun dengan cara atau jalan yang ditempuh berbeda. Maka dari itu. Pada makalah ini akan memebahas hakekat Ilmu Kalam, Tasawuf, dan Filsafat beserta hubungan ketigannya agar para pembaca mengetahui dan memahami hakikat ketiganya serta hubungan ketiganya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa hakekat Ilmu Kalam itu?
2. Apa hakekat Tasawuf itu?
3. Apa hakekat Filsafat dan itu?
4. Bagaimana hunbungan Ilmu Kalam, tasawuf, dan filsafat?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Mengetahui dan memahami hakekat ilmu kalam
2. Mengetahui dan memahami hakekat tasawuf
3. Mengetahui dan memehami hakekat Filsafat
4. Mengetahui dan memahami hubungan Ilmu Kalam, Tasawuf, dan Filsafat

BAB II
PEMBAHASAN


A. HAKIKAT ILMU KALAM

Pengertian Ilmu Kalam
Nama lain dari Ilmu Kalam : Ilmu Aqaid (ilmu akidah-akidah), Ilmu Tawhid (Ilmu tentang Kemaha Esa-an Tuhan), Ilmu Ushuluddin (Ilmu pokok-pokok agama). Disebut juga 'Teologi Islam'. 'Theos'= Tuhan; 'Logos'= ilmu. Berarti ilmu tentang keTuhanan yang didasarkan atas prinsip-prinsip dan ajaran Islam; termasuk di dalamnya persoalan-persoalan ghaib. Menurut Ibnu Kholdun dalam kitab moqodimah mengatakan ilmu kalam adalah ilmu yang berisi alasan-alasan mempertahankan kepercayaan-keprcayaan iman dengan menggunakan dalil fikiran dan juga berisi tentang bantahan-bantahan terhadap orang-orang yang mempunyai kepercayaan-kepercayaan menyimpang. Ilmu= pengetahuan; Kalam= pembicaraan'; pengetahuan tentang pembicaraan yang bernalar dengan menggunakan Persoalan terpenting yang di bicarakan pada awal Islam adalah tentang Kalam Allah (Al-Qur'an); apakah azali atau non azali (Dialog Ishak bin Ibrahim dengan Imam Ahmad bin Hanbal.  Dasar Ajarannya; Dasar Ilmu Kalam adalah dalil-dalil fikiran (dalil aqli) Dalil Naqli (Al-Qur'an dan Hadis) baru dipakai sesudah ditetapkan kebenaran persolan menurut akal fikiran. (Persoalan kafir-bukan kafir)…… Jalan kebenaran; Pembuktian kepercayaan dan kebenaran didasarkan atas logika (Dialog Al-Jubbai dan Al-Asy'ari).

B. HAKIKAT TASAWUF

Pengertian Tasawuf
Istilah "tasawuf"(sufism), yang telah sangat populer digunakan selama berabad-abad, dan sering dengan bermacam-macam arti, berasal dari tiga huruf Arab, sha, wau dan fa. Banyak pendapat tentang alasan atas asalnya dari sha wa fa. Ada yang berpendapat, kata itu berasal dari shafa yang berarti kesucian atau bersih. Sebagian berpendapat bahwa kata itu berasal dari kata shafwe yang berarti baris atau deret, yang menunjukkan kaum Muslim awal yang berdiri di baris pertama dalam salat atau dalam perang suci. Sebagian lainnya lagi berpendapat bahwa kata itu berasal dari kata shuffah yang berarti serambi masjid Nabawi di Madinah yang ditempati oleh para sahabat-sahabat nabi yang miskin dari golongan Muhajirin. Ada pula yang menganggap bahwa kata tasawuf berasal dari shuf yang berarti bulu domba, yang menunjukkan bahwa orang-orang yang tertarik pada pengetahuan batin kurang memperdulikan penampilan lahiriahnya dan sering memakai jubah yang terbuat dari bulu domba yang kasar sebagai simbol kesederhanaan. Harun Nasution mendefinisikan tasawuf sebagai ilmu yang mempelajari cara dan jalan bagaimana orang Islam dapat sedekat mungkin dengan Alloh agar memperoleh hubungan langsung dan disadari dengan Tuhan bahwa seseorang betul-betul berada di hadirat Tuhan.

Ada sebagian orang yang mulai menyebut dirinya sufi, atau menggunakan istilah serupa lainnya yang berhubungan dengan tasawuf, yang berarti bahwa mereka mengikuti jalan penyucian diri, penyucian "hati", dan pembenahan kualitas watak dan perilaku mereka untuk mencapai maqam (kedudukan) orang-orang yang menyembah Allah seakan-akan mereka melihat Dia, dengan mengetahui bahwa sekalipun mereka tidak melihat Dia, Dia melihat mereka. Inilah makna istilah tasawuf sepanjang zaman dalam konteks Islam.

Imam Junaid dari Baghdad (910 M.) Mendefinisikan tasawuf sebagai "mengambil setiap sifat mulia dan meninggalkan setiap sifat rendah". Syekh Abul Hasan asy-Syadzili (1258 M.) Syekh sufi besar dari Afrika Utara mendefinisikan tasawuf sebagai "praktik dan latihan diri melalui cinta yang dalam dan ibadah untuk mengembalikan diri kepada jalan Tuhan". Syekh Ahmad Zorruq (1494 M.) Dari Maroko mendefinisikan tasawuf sebagai berikut: Ilmu yang dengannya dapat memperbaiki hati dan menjadikannya semata-mata bagi Allah, dengan menggunakan pengetahuan tentang jalan Islam, khususnya fiqih dan pengetahuan yang berkaitan, untuk memperbaiki amal dan menjaganya dalam batas-batas syariat Islam agar kebijaksanaan menjadi nyata. Ia menambahkan, "Fondasi tasawuf ialah pengetahuan tentang tauhid, dan setelah itu memerlukan manisnya keyakinan dan kepastian; apabila tidak demikian maka tidak akan dapat mengadakan penyembuhan 'hati'."  Menurut Syekh Ibn Ajiba (1809 M): Tasawuf adalah suatu ilmu yang dengannya Anda belajar bagaimana berperilaku supaya berada dalam kehadiran Tuhan yang Maha ada melalui penyucian batin dan mempermanisnya dengan amal baik. Jalan tasawuf dimulai sebagai suatu ilmu, tengahnya adalah amal. dan akhirnva adalah karunia Ilahi.

Tujuan Tasawuf
Tasawwuf sebagai mana disebutkan dalam artinya di atas, bertujuan untuk memperoleh hubungan langsung dan disadari dengan Tuhan, sehingga disadari benar bahwa seseorang berada di hadirat Tuhan dan intisari dari itu adalah kesadaran akan adanya komunikasi dan dialog antara roh manusia dengan Tuhan dengan cara mengasingkan diri dan berkontemplasi. Kesadaran dekat dengan Tuhan itu dapat mengambil bentuk ittihad atau menyatu dengan Tuhan. Dalam ajaran Tasawuf, seorang sufi tidak begitu saja dapat dekat dengan Tuhan, melainkan terlebih dahulu ia harus menempuh maqamat . mengenai jumlah maqomat yang harus di tempuh sufi bebrbeda-beda,  Abu Nasr Al- Sarraj menyebutkan tujuh maqomat yaitu tobat, wara, zuhud, kefakiran, kesabaran, tawakkal, dan kerelaan hati. Dalam perjalananya seorang shufi harus mengalami istilah hal (state). Hal atau ahwal yaitu sikap rohaniah yang dianugrahkan Tuhan kepada manusia tanpa diusahakan olehnya, seperti rasa takut( al- khauf) , ikhlas, rasa berteman, gembira hati, dan syukur. Jalan selanjutnya adalah fana' atau lebur dalam realitas mutlak (Allah). Manusia merasa kekal abadi dalam realitas yang Tertinggi, bahkan meleburkan kepadaNya. Maksudnya, menghancurkan atau mensinarkan diri agar dapat bersatu dengan Tuhan.

Menurut Taftazani seseorang yang bertasawuf mempunyai beberapa ciri yaitu:

Peningkatan moral, seorang sufi memiliki nilai-nilai moral dengan tujuan membersihkan jiwa. Yaitu dengan akhlak dan budi pekerti yang baik berdasarkan kasih dan cinta kepada allah, oleh karena itu, maka tasawuf sangat mengutamakan adab/ nilai baik dalam berhubungan dengan sesama manusia dan terutama dengan Tuhan (zuhud, qonaah, thaat, istiqomah, mahabbah, ikhlas, ubudiyah, dll). Sirna (fana) dalam realitas mutlak (Allah). Manusia merasa kekal abadi dalam realitas yang Tertinggi, bahkan meleburkan kepadaNya. Maksudnya, menghancurkan atau mensinarkan diri agar dapat bersatu dengan Tuhan. Dan Ketenteraman dan kebahagiaan. 

Sumber Ajaran Tasawuf :
Sumber ajaran tasawuf adalah al-Qur'an dan Hadits yang didalamnya terdapat ajaran yang dapat memebawa kepada timbulnya tasawuf. Paham bahwa Tuhan dekat dengan manusia, yang merupakan ajaran dasarnya dapat dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqoroh ayat 186

C. HAKIKAT FILSAFAT

Pengertian Filsafat
Menurut analisa Al-Farabi filasafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philosiphia. Philo berarti cinta dan shopia berarti hikmah atau kebenaran. Menurut Plato, filsuf Yunani yang termashur, murid Scorates dan guru Aristoteles mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang segala sesuatu yang ada.

Marcus Tullius Cicero politikus dan ahli pidato romawi merumuskan filsafat adalah pengatahuan tentang segala sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mencapainya.  Al Farabi filosuf muslim terbesar sebelum Ibn Sina mengatakan filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam yang maujud dan brtujuan menyelidiki hakikatnya yang sebenarnya. Filsafat itu ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup metafisika, etika, agama, dan antripologi. Immanuel Kant yang sering disebut raksasa pikir barat, mengatakan bahwa Filsafat itu merupakan ilmu pokok dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup metafisika, etika, agama, dan antripologi. Obyek Filsafat; Dalam filasafat terdapat dua obyek yaitu obyek materia dan obyek formanya. Obyek materianya adalah sarwa yang ada pada garis besarnya dibagi atas tiga persoalan, yaitu: Tuhan, alam, dan manusia. Sedangkan Obyek formannya adalah usaha mencari keterangan secara radikal ( sedalam-dalamnya) tentang obyek materi filsafat ( sarwa yang ada)

D. HUBUNGAN ILMU KALAM, TASAWUF DAN FILSAFAT

Persamaan dan pebedaan
Dari uraian di atas, terdapat titik persamaan dan perbedaan antara Ilmu Kalam Filsafat, dan Tasawuf.
Persamaan pencarian segala yang bersifat rahasia (ghaib) yang dianggap sebagai 'kebenaran terjauh' dimana tidak semua orang dapat melakukannya dan dari ketiganya berusaha menemukan apa yang disebut Kebenaran (al-haq). Sedangkan perbedaannya terletak pada cara menemukan kebenarannya.
Kebenaran dalam Tasawuf berupa tersingkapnya (kasyaf) Kebenaran Sejati (Allah) melalui mata hati. Tasawuf menemukan kebenaran dengan melewati beberapa jalan yaitu: maqomat, hal (state) kemudian fana'.
Sedangkan kebenaran dalam Ilmu Kalam berupa diketahuinya kebenaran ajaran agama melalui penalaran rasio lalu dirujukkan kepada nash (al-Qur'an & Hadis). Kebenaran dalam Filsafat berupa kebenaran spekulatif tentang segala yang ada (wujud) yakni tidak dapat dibuktikan dengan riset, empiris, dan eksperiment. Filsafat menemukan kebenaran dengan menuangkan akal budi secara radikal, integral, dan universal. 

Hubungannya:
Dilihat dari titik persamaan dan perbedaan antara ilmu kalam, tasawuf dan filsafat, maka penulis dapat merumuskan hubungan dari ketiganya adalah saling menguatkan dan membantu dalam mencari kebenaran yang menjadi tujuan utama ketiganya. Walaupun dengan cara yang berbeda. Yaitu pencarian segala yang bersifat rahasia (ghaib) yang dianggap sebagai 'kebenaran terjauh' dimana tidak semua orang dapat melakukannya dan mencari apa yang disebut kebenaran (al-haq).

DAFTAR PUTAKA
Saefuddin, Endang Anshori. 1987. Ilmu Filsafat dan Agama. Surabaya: PT bina Ilmu Offst Nata, abuddin. 2001. Ilmu Kalam, Filsafat, dan Tasawuf. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Label:

Minggu, 06 November 2011

Cerpen Budaya : TELUH

Jadilah.com - Ibu Sarmi termasuk salah satu korban dari ulah tukang teluh, entah siapa yang menyuruh dukun teluh itu beraksi. Bu sarmi hanya mampu merintih kesakitan pada sekitar perutnya, yang kian hari semakin membesar tanpa sebab. Pernah suatu saat keluarganya memeriksakannya ke dokter. "Bu sarmi sebenarnya baik-baik saja, saya bingung dengan perutnya yang membesar, padahal bukan tumor atau penyakit lain! Tapi, untuk penahan rasa sakit saya akan berikan resepnya "ujar dokter. Dokter tidak memponis apapun pada bu sarmi. pengobatan alternatip menjadi sasaran penyembuhan sakit bu sarmi selanjutnya.

Ramuan akar-akaran menjadi resep utama pada pengobatan kali ini. Namun masih seperti semula bahwa tak terlihat hasil yang memuaskan. Entah ada macam obat-obatan yang menumpuk di pinggir kamarnya. "Din, ibu sudah bosan dengan semua ini, obat-obatan ini bukan untuk menyembuhkan, tapi sebaliknya ini semua akan membunuh ibu." Ungkap bu sarmi kepada anak semata wayangnya, sambil menahan sakit yang tiada tara, "ibu jangan berkata seperti itu, ibu pasti sembuh. Kita semua akan terus membantu mengembalikan kesehatan ibu seperti dulu. "tiada henti-hentinya udin memberikan harapan harapan dalam setiap kata-kata yang keluar dari mulutnya. Suatu saat udin mendapat saran dari tetangga sekitar, ada seorang ustadz mampu menyembuhkan penyakit yang tidak jelas. seperti penyakit yang di derita ibu sarmi. udi pun segera meminta alamat ustadz tersebut. "Assalamualaikum," sambbil mengetuk pintu Ia pun mulai mengintip pada kaca jendela yang berwarna gelap.

Sekali lagi udin mengetik pintu, dan mulai terbuka. Tampak wanita muda berjilbab menjumpai sambil menggendong anaknya. Wanita itu mengerutkan dahi, kemudian tersenyum simpyl kepada udin, "Assalamualaikum bu, apa benar ini rumahnya ustadz harun? Tanya udin, "Waalaikumsalam, Benar sekali memang rumahnya ustadz harun! Silahkan masuk, silahkan duduk, dan tunggu sebentar, Ustadz sedang sembahyang Ashar dulu." Wanita berjilbab itupun segera berlalu. memanggil suaminya yang tak lain ialah ustad harun. Lima belas menit berlalu, ustad harun segera menuju ruangan depan, dan mulai menghampiri tamu yang sedang menunggunya.

"Assalamualaikum pa ustadz," udin pun segera mengulurkan tangannya bersalaman. "Waalaikumsalam, silahkan duduk pak, ada keperluan apa datang kemari? "ustadz harun bertanya guna meminta penjelasan tentang kedatangan udin ke rumahnya. Tak lama udin pun menceritakan masalah yang Ia hadapi selama ini. "kalau boleh tau apa pekerjaan ibu anda dulu? Dan kenapa ibu anda bercerai dengansuaminya yang ke empat? pertanyaan yang bertubi-tubi itu udin jawab dengan tegas. Ibu saya adalah seorang rentenir, dan ibu saya bercerai dengan suaminya yang keempat,

karena suaminya selalu menyiksa ibu saya pak ustadz,Ia seorang pengangguran tanpa seorang anak satupun. Karena suaminya yang keempat ini masih terbilang muda, setiap hari kerjanya hanya berjudi dan jika ibu tidak memberikan uang untuknya tamparan dan tendangan yang selalu ibu saya dapatkan pak ustadz. Mendengar cerita udin dan keluarganya, pa ustadz hanya manggut-manggut dan beristighfar. "Besok siang saya akan datang ke rumah anda," ujar ustadz harun singkat.

Pembicaraan pun selesai, dan mereka lantas berjabat tangan. Udin segera bergegas pergi meninggalkan pak ustadz. Jarum jam sudah menunjukan pukul 13:25. Keluarga bu sarmi tak pernah jenuh menunggu ustadz Harun. Tak lama selang beberapa menit kemudian ustadz yang di harapkan telah tiba di kediaman bu sarmi. Tidak seperti buasanya, saat itu bu sarmi tengah tertidur lelap. Dengan santai ustadz Harun mendekati bu sarmi sambil memegang perutnya. entah apa yang ustadz lafalkan saat itu, tiba-tiba saja ibu sarmi yang tertidur lelap saat itu mendadak membukakan matanya dengan pandangan kosong. Pandangan terus terpaku pada langit-langit.

Tiada kedip sedetikpun pada masa bu sarmi,dan ustadz terus memegang perut bu sarmi sambil mengucap Asma-asma Allah swt. Semakin lama tangan ustadz Harun bergetar, lalu tak lama kemudian ustadz terpelanting begitu saja. Subhanallah, sambil jatuh terpental, ustadz Harun mengucap keringat di wajah dengan telapak tangannya. Dan, mata bu sarmi pun terpejam lagi, seperti sebelumnyatertidur pulas. "Ma'af pak udin, bolehkah kita berbicara sebentar? tp tidak disini." bisik ustadz Harun mendadak menjadi lebih tegang. "Tentu ustadz, mari kita ke ruang depan," kata udin. Lantas keduanya bergegas meninggalkan ruangan itu. Mereka berdua kembali membahas penyakit misterius ini. "Ma'af pak udin, saya ingin bertanya tentang keberadaan suami keempat bu sarmi dan apakah suami pertama dan ketiga bu sarmi bersikap seperti suaminya yang keempat?

Lagi-lagi tanya jawab berlangsung dalam suasana mencekam demi terkuaknya kebenaran. "Setahu saya, suami ibu sudah lama meninggalkan rumah, sesudah ibu menceraikannya.Pertamanya memang sulit tuk menceraikan suaminya yang keempat itu, tapi lama-lama ia terima keputusan dari ibu saya, dengan syarat setengah bagian dari kekayaan ibu harus menjadi miliknya. Dan, itu tidak masuk akal untuk saya. dia juga berkata jika tidak di lakukan syarat-syarat itu maka akan ada pembalasan dari dirinya. Hingga saat ini kami tidak tau ia sekarang. Untuk suami pertama dan ke-3, mereka meninggal karena sakit dan karena memang usia yang sudah uzur! "Apakah bu sarmi sudah berhenti dari pekerjaannya sebagai rentenir sebelum sakit?" tanya ustadz.

"Setahu saya, ada lima orang yang belum melunasi pinjaman dari ibu. Walaupun begitu, ibu masih bisa memberikan penangguhan waktu tapi memang bunga pembayaran akan semakin besar! ustadz, saya baru tahu bahwa ibu bekerja seperti itu setelah 5 tahun saya bekerja di Surabaya. Dan baru datang 2bulan lalu kembali ke cirebon. Saya selalu berfikirapa yang saya makan selama sekolah di Surabaya adalah uang haram!" sesal udin. "Allah akan terus membuka jalan bagi orang-orang yang sungguh-sunggguh memperbaiki segalanya. Tak baik terlalu berlama-lama dalam kekalutan. Uang yang sudah di pinjamkan kepada 5 orang itu harus di ikhlaskan. Apalagi jika mereka memang benar-benar dari kalangan lemah ekonominya. Dan minta ma'aflah pada mereka!" kata ustadz Harun.Udin pun mencari kelima orang ibunya, ia menjelaskan secara tegas, dan mereka mau memaafkan bu sarmi dengan ikhlas.

"Bu bagaimana keadaan sekarang? ma'af kami baru di beritahu oleh anak ibu, kalau tahu sakit seperti ini pasti kami akan sering menjenguk!" kata salah satu dari lima orang korban renten itu. Bu sarmi hanya mampu berkaca-kaca dan bibirnya bergetar. "Terimakasih, Ibu-ibu semua mau menjenguk saya, saya mohon ma'af yang sebesar-besarnya atas kesalahan yang telah di lakukan, saya sudah lelah dengan semua ini. Jika memang besok saya harus menghadap-Nya, saya harus siap merima keputusan dari sang kholik kelak. Untuk meringankan beban beban di hati dan Ibadah saya dengan amat sangat saya mengharapkan kesudian Ibu-ibu untuk memaafkan setiap kesalahan yang dulu pernah saya perbuat?" harap bu sarmi. "Sudah bu sarmi, kamipun seharusnya berterima kasih atas pinjaman dan tangguhan untuk kami. dan kami pun harus bisa menjalankan resikonya. yang penting cepet sembuh ya bu.." salah seorang bekas korban.

Mereka pun pergi berlalu, tanpa mengisakkan dendam, menandakan beban di masa lalu mulai terasa ringan di benak bu sarmi. Hari itu bu sarmi merintih kembali sakit yang semakin dahsyat. bergegaslah udin membawa air do'a dari ustadz Harun sambil membacakan syahadat di dekat telinganya. Airpun di minumkan pada bu sarmi. Sakit yang Ibu sarmi rasakan lambat laun mulai tak terasa, lalu kembali tertidur pulas. dan tak bangun lagi. Hingga saat ini kematian bu sarmi tetap menjadi misteri. Apakah benar selama ini Ia telah di "Teluh" atau apakah benar suaminya yang keempat itu adalah dalang dari kematian Bu Sarmi?***

THE END...
Sungguh manusia tiada daya dan upaya... Berpasrah dirilah hanya pada Allah... Subhannallah, semoga kisah di atas bisa menggugahkan pikiran, budi, dan rasa kita, untuk lebih mendekatkan diri pada dzat IllahiRobbi... Hanya oleh-Nya kita begini, disini, hanya pada-Nya kita kembali. Semoga bermanfaat. Sumber : Tulisannya Welly.

Label:

Inisiasi Menyusu Dini, Dapat Mencegah Kematian Bayi

Inisiasi Menyusu Dini, Dapat Mencegah Kematian Bayi - Inisiasi Menyusu Dini


Setiap 1000 kelahiran hidup, 35 bayi di antaranya meninggal. JIka di kalikan dalam setahun, sedikitnya 175.000 bayi meninggal sebelum usia mencapai satu tahun. Hal serupa di laporkan World Health Report tahun 2005. Tiap 6 menit, satu bayi meninggal, sedangkan tiap 2,5 menit, satu balita meninggal.

Angka yang mencengangkan tersebut nyatanya terjadi di Indonesia. "Tingginya angka kematian bayi bisa di interupsi, dengan informasi yang tepat dan bisa di terima oleh semua pihak," ujarketua sentra laktasi Indonesia Dr.Utami Rooesli, Sp.A., M.B.A., IBCLC. Ia di temui pada acara work shop "Inisiasi Menyusui Dini" di Hotel Sapoy Homann Bandung, selasa (6/11).

Berdasarkan penelitian Edmond K., di Ghana terhadap 10.947 bayi dan di terbitkan dalam jurnal ilmiah pediatrics, 22% kematian bayi baru lahir (dalam satu bulan pertama) dapat di cegah dengan bayi menyusu ibunya dalam satu jam pertama kelahiran. Sedangkan menyusu pada hari pertama lahir dapat menekan angka kematian bayi hingga 16%. Mengacu penelitian itu, di perkirakan program inisiasi menyusu dini dapat menyelamatkan 30.000 bayi di Indonesia dalam bulan pertama kelahiran.

Utami menjelaskan, cara inisiasi menyusu dini yaitu menengkurapkan bayi di dada atau perut ibu sehingga kulit saling bersentuhan. Kemudian membiarkan bayi mencari puting susu ibunya. Penelitian menyimpulkan, bayi yang di beri kesempatan menyusu dini dengan skin to skin contact, masa menyusunya dua kali lebih lama di bandingkan dengan yang tidak. "Dengan demikian, bayi di latih memakai instingnya sejak dini dan menjadi bayi yang cerdas karena di beri ASI ekslusif," ucapnya.

Terdapat praktik yang sudah mengenai inisiasi menyusu dini di Indonesia. Di antaranya, bayi baru lahir sudah di bungkus sebelum di letakan di dada ibunya yang berakibat tidak terjadi sentuhan kulit. Kesalahan kedua, bayi bukan menyusu, melainkan di susui. "Hal itu tidak bermanfaat terhadap perkembangan otak bayi," ujarnya. Berdasarkan data Dinas Kesehatan kota Bandung, angka kematian bayi di kota bandung mencapai 36 dari 1000 kelahiran bayi hidup. Menurut Kasubdin Kesehatan keluarga Dinkes kota Bandung, Nna Mana Rosana, 40% dari angka kematian bayi di Bandung akibat kekurangan gizi, dengan rentang usia 1-8 hari kelahiran.

Karena itu, pemberian ASI, terutama inisiasi menyusu secara dini sangat penting bagi bayi. Selain melatih insting, juga membentuk kekebalan tubuhnya lebih cepat. Saat ini, Dinkes kota Bandung sedang melatih kader penggerak PKK dan posyandu di puskesmas untuk melakukan kegiatan inisiasi menyusu dini pada masyarakat. "Pemberian latihan baru akan berjalan, terutama di sosialisasikan melalui para kader dan tokoh masyarakat," katanya.

Setelah inisiasi menyusu dini di lakukan, tahapan selanjutnya yaitu memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan tanpa di selingi makanan lain. Pada tahap tersebut, usus bayi belum mampu mengabsorpsi makanan selain ASI. Pemberian ASI ekslusif dapat mencegah kematian hingga 13%, dan pemberian makanan pendamping ASI dengan gizi yang seimbang dapat mengurangi 6% angka kematian balita. Keuntugan menyusui ekslusif, nutrisi yang di dapat bayi optimal, meningkatkan kesehatan, kecerdasan, Serta terjalin tali kasih sayang antara anak dan ibu.

Nah, untuk menyadarkan pentingnya inisiasi menyusu dini dan pemberian ASI ekslusif, perlu keterlibatan ayah dan ibu.
Itulah Inisiasi Menyusu Dini, Dapat Mencegah Kematian Bayi. Semoga bermanfaat yah!
Sumber : (Ririn N.F/"PR").
 

www. jadilah.com

Label: