Senin, 09 September 2013

Menjauhkan Diri Dari Perbuatan Riya'

Jadilah.com - Wanita muslimah yang senantiasa mendapat petunjuk dan bimbingan agamanya tidak akan terjerumus kedalam jurang riya' dan bangga diri, karena dia telah mendapat perlindungan dari pemahamannya terhadap ajaran-ajaran agamanya. Selain dia juga telah belajar darinya bahwa setiap gejolak jiwa seorang wanita yang ingin berbuat riya' hanya akan menghapuskan pahalanya, menjadikan amal shalih tidak berguna dan memberikan kenistaan dan kehinaan pada diri pelakunya pada hari kiamat kelak.

Karena pada dasarnya Allah SWT dalam penciptaan jin dan manusia, adalah semata-mata untuk menyembah dan beribadah kepada-Nya. Sebagaimana difirmankan-Nya dalam Al-Qur'an surat Az-Dzariyat ayat : 56. Yang artinya: "Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku".

Dan penyembahan seorang hamba-Nya tidak akan di terima kecuali jika benar-benar tulus semata-mata karena Allah dan juga semata-mata mencari keridhaan-Nya, sebagaimana yang di terangkan dalam surat al-Bayyinah ayat:5.

"Padahal mereka tidak di suruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dengan menjalankan gama dengan lurus ......."

Tatkala amal kebaikan wanita muslimah di warnai dengan riya' (pamer), senang menonjol, memperoleh pujian karena kehebatan atau kemasyhurannya, maka akan sia-sia amal dari perbuatannya tersebut, dan pahalanya pun akan terhapus karenanya, sehingga pelakunya akan mengalami kegiatan yang amat besar dan bahkan akan menderita karenanya.

Hal ini sesuai dengan peringatan Allah yang di sampaikan secara jelas dan pasti terhadap orang-orang yang menyedekahkan hartanya sembari menyebut-nyebut, sehingga menyakiti perasaan sipenerimanya, dengan demikian itu mereka telah merusak kehormatan sipenerima sedekah tersebut. Di terangkan dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat:264:

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menghilangkan pahala sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan sipenerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya' kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu di timpa hujan lebat, lalu jadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir".

Dari firman Allah di atas, maka jelaslah bahwa orang yang mensedekahkan harta kekayaannya dengan menyebut-nyebutnya akan menghapuskan pahala dari sedekah tersebut. Dan orang-orang yang berbuat riya' tidak akan memperoleh petunjuk dari Allah SWT, serta mereka itu di golongkan sebagai orang kafir. Yang demikian itu karena orang-orang yang berbuat riya' itu ingin memperlihatkan amal shalih yang di kerjakan di hadapan orang banyak dan bukan semata karena mengharap ridha dari Allah SWT.

Oleh karena itu, amal perbuatan mereka itu di tolak, karena mereka telah menyekutukan Allah. Dan Allah senidiri tidak akan menerima amal perbuatan shalih kecuali jika benar-benar di dasari keikhlasan dan ketulusan hatinya, semata-mata hanya mengharap ridha-Nya, sebagaimana yang telah di terangkan dalam sebuah hadist dari Abu Hurairah ra, dan di riwayatkan oleh Imam Musiim, menceritakan, aku pernah mndengar Rasulullah saw :

"Allah SWT berfirman, "Aku adalah sekutu yang paling tidak membutuhkan sekutu. Barang siapa yang di dalamnya dia menyekutukan-Ku dengan selain diri-Ku maka Aku akan tinggalkan dia dengan sekutunya itu".

Wanita Muslimah yang mendapat pancaran agamanya serta senantiasa berpegang pada petunjuk-petunjuk Allah dan Rasul-Nya akan berhati-hati dalam setiap melakukan perbuatan amal shalih dan senantiasa menghindarkan diri dari keterjerumusannya ke dalam riya' dengan segala macam bentuknya, serta berusaha keras untuk mengerahkan amal perbuatannya hanya semata-mata karena mengharap serta mencari keridhaan dari Allah SWT bukan karena yang lainnya.

Demikian Menjauhkan Diri Dari Perbuatan Riya' ini yang merupakan bagian dari bahasan Figur wanita penghuni surga bab Wanita Muslimah terhadap Masyarakat. Semoga bermanfaat.

Label: